pilihan +INDEKS
Sadis, Israel Tembak Mati Bocah 13 Tahun
JAKARTA, Riautribune.com - Seorang bocah Palestina berusia 13 tahun tewas akibat tembakan aparat Israel di tengah bentrok saat protes pembangunan permukiman di Tepi Barat pada Jumat (5/11).
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa remaja bernama Mohammed Daadas itu meninggal di rumah sakit setelah ditembak di perut saat bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan Israel di Desa Deil al-Hatab, timur Nablus.
Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, mengatakan bahwa kematian Daadas adalah terorisme negara yang terorganisir.
Sementara itu, tentara Israel menyatakan sedang meninjau insiden tersebut.
"Kerusuhan terjadi di rute yang berdekatan dengan komunitas Elon Moreh," demikian pernyataan tentara Israel kepada AFP.
Tentara Israel mengatakan bahwa insiden itu terjadi saat mereka berupaya membubarkan kerusuhan. Mereka menyatakan bahwa pasukan melepaskan tembakan langsung ke arah orang-orang yang melempar batu ke tentara.
Selain laporan kematian itu, lima warga Palestina juga luka-luka pada Jumat kemarin dalam bentrokan lain di Desa Beita dan Beit Dajan di utara Tepi Barat.
Militer Israel menyatakan pihaknya membubarkan kerusuhan di dua lokasi. Saat itu, sekitar 140 orang melempar batu ke pasukan Israel.
Gelombang protes dari warga Palestina ini terjadi beberapa hari setelah Israel mengumumkan akan memajukan rencana pembangunan 3.000 rumah untuk tempat tinggal Yahudi di Tepi Barat.
Sementara itu, Israel juga memajukan proyek pembangunan 1.300 rumah bagi warga Palestina di Tepi Barat.
Saat ini, 475 ribu warga Israel tinggal di Tepi Barat. Tempat itu juga menjadi rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.
Warga Palestina memandang Tepi Barat sebagai bagian dari negara mereka di masa depan. Tepi Barat sendiri direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967 silam, tapi tak diakui oleh komunitas internasional.
Orang-orang Israel garis keras, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, mengatakan bahwa Tepi Barat adalah jantung sejarah Yahudi.
Bennett mengesampingkan pembicaraan damai secara formal dengan Otoritas Palestina (PA). Ia lebih memilih untuk fokus pada perbaikan ekonomi.
Komunitas internasional pun mengecam perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat ini, termasuk pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden.*
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.